PALITONEWS –
Pemilu 2024 sudah di depan mata. Para kontestan sedang berlomba-lomba ‘merayu’ masyarakat untuk memilihnya kelak di bilik Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ada yang mengobral seabrek janji, ada pula yang sibuk wara-wiri dari kedai ke kedai warga.
Tahun politik merupakan tahun intrik. Masyarakat Sumbar perlu cerdas menentukan arah pilihanya. Baik untuk Caleg DPRD kabupaten dan kota, provinsi, RI hingga calon presiden (Capres), pilihlah yang memiliki track record atau rekam jejak yang jelas. Pilihlah para Caleg yang dengan semangat kejujurannya memulai politik dengan baik.
Jangan sampai hanya karena diiming-imingi janji atau bayaran uang tak seberapa, masyarakat rela menjual suara yang akhirnya menderita selama 5 tahun. Mereka menghilang setelah duduk. Janji tinggal janji dan warga tak tersentuh pembangunan apa-apa. Atas dasar itu, penting sekali masyarakat mengetahui rekam jejak Caleg dan apa sayang telah diperbuatnya.
Evelinda, SE, MM, adalah calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Golkar Nomor urut 3 yang akan bertarung di Dapil 1 Sumatera Barat (Sumbar) pada Pemilu 2024.
Jalan putri asli Salayo itu menuju Senayan tidaklah mudah. Perlu perjuangan super kuat karena pemilih yang akan disasarnya tidak hanya berada di Solok Raya. Ada 11 daerah di Dapil 1 Sumbar; Kota Padang, Sawahlunto, Padang Panjang, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Sijunjung, Tanah Datar, Dharmasraya, dan Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok dan Solok Selatan).
Evelinda mengaku tertantang dalam perjuangan keduanya setelah pernah maju di Pileg 2019 silam. Segala daya akan dikerahkannya demi kursi DPR RI. Ia telah menyiapkan berbagai program-program pembangunan jika kelak terpilih menjadi anggota DPR RI.
Bicara soal kepedulian sosial, Evelinda termasuk anak nagari yang tak lupa berbagi ke kampung halamannya setiap tahun. Ia sudah dua kali menjadi donatur penyumbang sapi untuk khatam Al-quran di MDA Masjid Baitunnur Sawah Sudut, Nagari Salayo, hingga santunan lainnya.
Saat Idul Adha 1444 Hijriah lalu, Evelinda juga pulang kampung ke Salayo untuk menyumbang 4 ekor sapi kurban. Bersamaan dengan pemberian daging, ia juga menyebarkan bantuan sembako kepada warga kurang mampu.
Hanya saja, semua yang dilakoni Evelinda tersebut, sifatnya pribadi dan tentu saja jangkauan hingga jumlah warga tersentuh tidak banyak. Menurutnya, banyak hal yang bisa dimaksimalkan seorang Anggota DPR RI. Hal itu tidak saja menyangkut tentang dana aspirasi seorang anggota, namun juga jaringan dan pola komunikasi antar kementerian.
“Kue-kue pembangunan itu tersebar. Jika DPR-nya aktif, otomatis semua bisa dimaksimalkan. Saya akan berupaya untuk itu,” katanya.
Evelinda sudah puluhan tahun ia mengabdi sebagai Tenaga Ahli di DPR RI. Ibu tiga anak itu memulai karirnya di kancah politik sebagai tenaga ahli di DPR RI sejak era politisi senior, Azwir Daini Tara, menjabat anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut. Kemudian, ia membantu Anggota DPR Fraksi Golkar dari Sumbar juga, Betty Shadique.
Tiga tahun bersama Betty, Evelinda mengundurkan diri akhir 2017. Setelahnya, Rang Salayo itu dipercaya menjadi staf ahli Dito Ganinduto, anggota DPR yang juga Bendahara Umum Partai Golkar.
Lima periode menjadi tenaga ahli di DPR RI bukanlah waktu yang sebentar. Paling tidak, selama 20 tahun lebih lamanya, Evelinda berinteraksi dengan politisi-politisi besar di republik ini.
Sebagai tenaga ahli, Evelinda punya cukup ilmu menggarap potensi anggaran yang bisa dimanfaatkan dari APBN. Namun, ia tidak memiliki kewenangan untuk mengeksekusi anggaran tersebut karena bukan legislator.
Respon Cepat dan Edukasi Petani
Perhatian Evelinda tak sekadar basa-basi. Sehari usai bersilaturahmi dengan masyarakat Nagari Kacang, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, beberapa waktu lalu, Evelinda langsung merealisasikan bantuannya.
Bantuan tersebut berupa sejumlah paralon berukuran 4 inci. Paralon tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk mengairi sawah masyarakat di Nagari Kacang Bawah.
Paralon tersebut diserahkan tim Evelinda kepada masyarakat bernama Rozalinda. Dia pun mengaku bersyukur dengan bantuan itu dan mendoakan agar Caleg DPR RI nomor urut 3 dari Partai Golkar untuk Dapil 1 Sumbar itu, meraih suara terbanyak di Pemilu 2024.
Evelinda juga berbagai ilmu dan pengetahuan saat menyambangi sejumlah petani bawang di Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, beberapa waktu lalu. Ia prihatin dengan kondisi harga bawang merah yang turun drastis sejak 3 bulan belakangan. Menurutnya, salah salah persoalannya adalah karena panen serentak. Namun, jika alurnya stabil, tentu harga bawang merah akan cepat stabil di pasaran.
Saat berdialog dengan petani, Evelinda mengenalkan teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS) atau penyimpanan dengan udara terkendali (UT). Sistem itu merupakan teknik penyimpanan buah dan sayuran yang dapat mempertahankan mutu buah/sayuran dengan cara memberikan kondisi udara yang berbeda dengan kondisi udara normal, khususnya proporsi O2 dan CO2.
Dengan sistem CAS, kandungan udara dalam ruang simpan dapat dikendalikan hingga memperlambat penuaan komoditas. “Di Brebes, kalau bawang naik mereka nggak menjualnya. Tapi mereka simpan dalam gudang dengan teknologi CAS dan mereka jual saat harga kembali normal,” katanya.
Dalam paparannya, jika kelak diamanahkan menjadi anggota DPR RI, Evelinda akan berupaya mendorong sistem pertanian sayur-sayuran di Sumbar menggunakan teknologi CAS. Apalagi, kampung halaamnya, Kabupaten Solok dikenal sebagai sentra produksi tanaman hortikultura.
Menurutnya, pemerintah harus mencarikan solusi jangka panjang bagi petani bawang ini. Sebab, jika solusinya hanya untuk sekadar menghabiskan stok petani saat terjadinya penumpukan, maka itu tentu akan berulang di masa-masa mendatang.
Ajak Perempuan Aktif Politik hingga Perjuangkan Anak Berprestasi Kurang Mampu
Evelinda mendorong kaum perempuan, khususnya di Sumbara, ikut aktif berpolitik. Sebab, jumlah pemilih perempuan lebih banyak ketimbang laki-laki.
Selain terlibat langsung menjadi calon legislatif (caleg) hingga kepala daerah, kata Evelinda, perempuan juga bisa terlibat aktif dalam gerakan politik bersama calon-calon perempuan. Misalnya saja menjadi bagian dari tim sukses atau tim pemenangan kandidat.
“Sebagai perempuan, tentu kami lebih paham yang apa yang harus diperjuangkan untuk perempuan itu sendiri. Kebijakan politik banyak untuk keperluan perempuan juga dan baiknya dikawal perempuan juga,” katanya,
Menurut Evelinda, Golkar dan partai politik (parpol) lainnya juga berjuang menngupayakan peningkatan keterlibatan perempuan di panggung politik. Hal ini dilakukan demi mewujudkan proses pembangunan yang lebih baik dan merata.
“Kaum perempuan punya hak yang sama dengan laki-laki untuk sama-sama memperjuangkan aspirasi masyarakat hingga membangun daerah dan bangsa,” tutur putri asli Salayo, Kabupaten Solok itu.
Dalam perjuangannya, Evelinda akan memperjuangan masalah pemerataan pendidikan masih jadi pekerjaan rumah (PR) di Indonesia, termasuk di Sumbar. Tidak saja soal akses, biaya untuk melanjutkan pendidikan pun menjadi masalah di tengah-tengah masyarakat kurang mampu.
Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu hal yang akan diperjuangkannya kelak terpilih menjadi Anggota DPR RI. Menurutnya, banyak anak-anak berprestasi di kampung-kampung tidak melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya.
Evelinda mengatakan, memperjuangkan pendidikan anak bangsa itu juga menjadi salah satu target yang dicanangkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dimana, Golkar akan terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman dengan mengokohkan pendidikan dan kesehatan. Sebab, dua sektor itulah yang akan menjadi fondasi menyambut bonus demografi.
“Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi fondasi awal menjadikan bangsa berkualitas, makanya kuncinnya salah satu di bidang pendidikan,” tuturnya.
Sejatinya, kata Evelinda, pemerintah berkolaborasi dengan Partai Politik telah memberikan ruang Program Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membantu pendidikan anak-anak kurang mampu. Namun, tidak semua dapat mengoptimalkan hal tersebut.
“Ini yang akan saya coba fokuskan nanti jika diberi kepercayaan oleh masyarakat Sumbar menjadi anggota DPR RI. Ini bukan janji, tapi bukan memang sudah ada celah yang dimaksimalkan demi pendidikan anak kurang mampu,” katanya. (P01)
Discussion about this post