Palitonews – AQUA bersama Yayasan Nirudaya resmi memperkenalkan Kopi Kayu Aro yang berasal dari Nagari Batang Barus, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (28/11/2023).
Kopi Kayu Aro merupakan kopi yang ke enam setelah kopi Pandaan asal Jawa Timur, kopi Tanggamus dari Lampung, kopi Wonosobo, Jawa Tengah, kopi Cupunagara Subang, Jawa Barat dan kopi Jempanang asal Bali yang masuk dalam program kopi konservasi Tirto.
Kopi Tirto Kayu Aro dan Kopi Kayu Aro merupakan dua brand yang diperkenalkan kepada publik. Nama Kayu Aro yang disematkan dalam kemasan tetap dipertahankan untuk mengabarkan kepada dunia jika daerah Kayu Aro merupakan salah satu wilayah yang menghasilkan kopi premium yang memiliki cita rasa khas dan siap bersaing di pangsa pasar global.
Sering dengan launchingnya kopi Kayu Aro, PT Tirta Investama Pabrik Solok l juga meresmikan rumah produksi kopi. Rumah produksi yang dimanfaatkan untuk pengolahan biji kopi Kayu Aro itu, merupakan bantuan dari program Corporate Sosial Responsibility (CSR), Aqua.
Kepala PT Tirta Investama Pabrik Solok l, Endro Wibowo menyebutkan, dengan hadirnya kopi Kayu Aro dan rumah produksi kopi ini, membuktikan bahwa Aqua tidak hanya sekadar mengambil air. Namun juga berkontribusi terhadap konservasi air. Itu kenapa, kopi Tirto disebut juga dengan istilah kopi konservasi
“Ini menjadi bagian kami bahwa Aqua tidak hanya mengolah air, tapi kami kami memiliki kewajiban untuk memasukan air ke dalam tanah. Jadi kami punya target bahwa air yang kami ambil itu dibandingkan dengan yang kami masukan itu lebih besar,” kata Endro, Selasa (28/11/2023).
Endro menjelaskan budi daya kopi Kayu Aro ini dilakukan dengan kaidah konservasi di berbagi tangkapan air (catchment area) yakni, dengan sistem agroforesti ramah lingkungan dan berkelanjutan yang dilengkapi dengan pembuatan torak. Sistem ini, membantu mengoptimalkan peresapan air ke tanah, sehingga berkontribusi terhadap konservasi air.
“Kami melakukan pembinaan kepada petani kopi tapi di dalamnya kami juga melakukan konservasi. Tentunya besar harapan kami, apa yang kami lakukan hari ini memanfaat. Kita tidak hanya mengambil air tapi juga mengembalikan. Bahkan, jumlah yang kita kembalikan harus lebih banyak,” ujarnya.
Senior Manager Sustainable Development Danone Indonesia, Arif Wahyudin menambahkan, saat ini Indonesia bahkan dunia sekali pun sedang menghadapi fenomena perubahan iklim yang juga berdampak terhadap sektor pertanian.
Tentu dengan adanya fenomena perubahan iklim ini kata Arif, pihaknya juga akan melakukan studi mendalam untuk mencari varietas kopi yang punya retensi terhadap perubahan iklim.
“Tidak dipungkiri jika saat ini kita sedang menghadapi perubahan iklim yang juga berpengaruh terhadap sektor pertanian, termasuk kopi. Lahan kering misalnya. Namun, tentu kita juga akan melakukan studi untuk mencari varietas kopi yang tahan terhadap perubahan iklim,” kata Arif.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok, Ahpi Gusta Tusri, mengapresiasi PT Tirta Investama atau Aqua Solok yang telah mengalokasikan sejumah anggaran melalui CSR untuk pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat.
“Dilaunching Kopi Kayu Aro dan sudah ada mitra di tingkat nasional Kopi Tirto. Ini suatu kolaborasi kemitraan yang kita harapan semakin berkembang ke depan,” ungkapnya.
Ahpi mengungkapkan, melalui binaan Aqua ini diharapkan kelompok dari pengolahan kopi kayu aronantinya semakin berkembang.
“Kita berharap seiring dengan perkembangan Aqua, perkembangan Aqua, Kopi Kayu Aro seiring hendaknya. Untuk itu, kami harapkan keseriusan bapak ibu petani kopi,” kata dia.
Ia menjelaskan saat ini sudah ada 10 kopi dari Kabupaten Solok yang telah memilik merek sendiri, salah satunya kopi kayu aro. Dengan demikian, diharapkan Kabupaten Solok nantinya menjadi sentral kopi yang ada di Indonesia.
“Bareh Solok sudah terkenal dengan cita rasanya yang khas, dengan dukungan Aqua, sentral kopi Solok ini pun diharapkan semakin terkenal secara nasional sehingga permintaan semakin banyak. Karena pecinta kopi akan berbeda dengan pecinta produk yang lain,” pungkasnya. (P04)
Discussion about this post