Palitonews – Baznas Kota Padang menargetkan sebanyak Rp 26 miliar anggaran untuk disalurkan kepada masyarakat layak menerima di tahun 2023 ini.
Kepala Pelaksana BAZNAS Kota Padang, Sintaro Abe menuturkan, hingga Agustus 2023, penyaluran zakat telah terealisasikan sebanyak Rp 10,7 miliar.
“Ke depan hingga akhir tahun, tentu target kita agar bisa memenuhi penyaluran Rp 26 miliar. Tahun ini sudah kita salurkan dana tersebut kepada lima program Baznas,” ujarnya, dikutip dari FB Diskominfo Kota Padang, Jumat (29/9/2023).
Prpgram tersebut diantaranya kemanusiaan dengan capaian realisasi sudah Rp 7,7 miliar serta pemerima manfaat sebanyak 33.532 orang. Abe menuturkan, program kemanusiaan ini diantaranya bantuan tanggap bencana, kebakaran, banjir, longsor, bahkan gempa.
“Kemudian tanggap bencana sosial, misal ada laporan warga terusir, belum makan, mengalami gizi buruk, diasingkan oleh warga atau keluarga. Selain itu ada juga bedah rumah, bantuan paket Ramadan, dan lainnya yang bersifat darurat,” tuturnya.
Program kedua yaitu kesehatan dengan sebanyak 1.459 penerima manfaat. Hingga Agustus 2023 sudah terealisasi sebanyak Rp 1,02 miliar. Kalau kesehatan programnya untuk membantu masyarakat yang sakit, juga tidak ada BPJS.
“Atau ada BPJS tapi sudah tertunggak, kemudian BPJS aktif tapi yang sakit kepala keluarga sehingga tidak ada pemasukan. Kemudian program kesehatan ini ada program khitan gratis. Sedang dalam perencanaan kita juga saat ini untuk membentuk klinik gratis,” jelasnya.
Program ketiga yaitu program pendidikan, penerima manfaat sudah sebanyak 306 dengan anggaran Rp 424 juta. Bantuan ini bahkan secara ril ditemukan pohaknya ada keluarga tidak mampu, bahkan tidak mampu memenuhi baju seragam dan buku.
Program keempat yaitu ekonomi dengan penerima manfaat 738 orang anggaran Rp 996 juta. Diharapkan melalui ini, masyarakat kurang mampu dapat mengangkat pendapatan usahanya.
“Programnya berkelanjutan, sifatnya produktif misalnya pengadaan mesin jahit, gerobak, etalase, alat-alat ekonomi dan lain sebagainya,” imbuh Abe.
Program kelima, dakwah dan advokasi sebanyak 125 penerima manfaat dengan anggaran Rp 576 juta. Dakwah advokasi untuk membantu biaya kegiatan keagamaan misalnya rumah tahfiz, perbantuan mualaf, dan segala macam. (**)
Discussion about this post