Palitonews – Persoalan pemerataan pendidikan masih jadi pekerjaan rumah (PR) di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat (Sumbar). Tidak saja soal akses, biaya untuk melanjutkan pendidikan pun menjadi masalah di tengah-tengah masyarakat kurang mampu.
Politisi Golkar, Evelinda mengatakan, pendidikan merupakan salah satu hal yang akan diperjuangkannya kelak terpilih menjadi Anggota DPR RI. Menurutnya, banyak anak-anak berprestasi di kampung-kampung tidak melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya.
Kondisi itu ditemui Evelinda saat berkeliling ke sejumlah nagari di Kabupaten Solok. “Anak-anak cerdas putus sekolah itu masih kami temukan. Ini tentu menjadi catatan serius,” kata Caleg Golkar Dapil 1 Sumbar Nomor urut 3 itu, Senin (23/9/2023).
Evelinda mengatakan, memperjuangkan pendidikan anak bangsa itu juga menjadi salah satu target yang dicanangkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dimana, Golkar akan terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman dengan mengokohkan pendidikan dan kesehatan. Sebab, dua sektor itulah yang akan menjadi fondasi menyambut bonus demografi.
“Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi fondasi awal menjadikan bangsa berkualitas, makanya kuncinnya salah satu di bidang pendidikan,” tuturnya.
Sejatinya, kata Evelinda, pemerintah berkolaborasi dengan Partai Politik telah memberikan ruang Program Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membantu pendidikan anak-anak kurang mampu. Namun, tidak semua dapat mengoptimalkan hal tersebut.
“Ini yang akan saya coba fokuskan nanti jika diberi kepercayaan oleh masyarakat Sumbar menjadi anggota DPR RI. Ini bukan janji, tapi bukan memang sudah ada celah yang dimaksimalkan demi pendidikan anak kurang mampu,” katanya.
Pehatian Evelinda ke dunia pendidikan sudah diwujudkan sejak lama. Ia telah membantu masyarakat dengan dana pribadinya. Ada puluhan siswa yang juga dibantunya untuk mendapatkan ijazah yang ditahan oleh pihak komite karena belum membayar iuran wajib dan karena masalah lainnya.
Hanya saja, bantuan tersebut sifatnya pribadi dan tentunya belum mencakup jumlah yang sesuai dengan harapan. Sebab, Evelinda pun terbatas dengan sumber daya yang dimiliknya.
“Kita bisa mengcover lebih banyak dan maksimal tentu jika telah memiliki wewenang. Mudah-mudahan cita-cita saya memajukan pendidikan anak-anak kurang mampu ini terwujud di jalur politik ini,” kata putri Salayo itu. (P01)
Discussion about this post