Palitonews – Politisi Golkar, Evelinda SE, MM, menyambut baik rencana pembangunan flyover Sitinjau Lauik yang diusulkan sejak 2021 silam. Menurutnya, semua hendaknya mendukung pembangunan flyover yang menjadi jalur utama Solok-Padang itu.
Putri asli Salayo Kabupaten Solok itu mengatakan, kawasan pendakian Sitinjau Lauik selama ini dikenal sangat curam, rawat kecelakaan hingga sering longsor.
Menurut Caleg Golkar untuk Dapil Sumbar 1 dengan nomor urut 3 itu, kondisi pendakian dengan tikungan tajam membuat Sitinjau Lauik menakutkan. Tak heran jika banyak kendaraan bermotor yang lepas kendali dan tabrakan di jalur tersebut.
“Flyover tentu akan lebih memudahkan pengendara. Secara tidak langsung, ini akan menekan angka kecelakaan lalu lintas di kawasan Sitinjau Lauik yang menjadi jalur utama Padang-Solok dan lintas Sumatera,” katanya, Jumat (10/11/2023).
Selain menekan kecelakaan, kehadiran flyover juga diyakini akan menekan angka kemacetan yang nyaris terjadi setiap hari. Lebih-lebih saat cuaca buruk.
Lebih dari itu, kata Evelinda, kehadiran flyover Sitinjau Lauik diharapkan bisa menekan beban operasional kendaraan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat Sumbar.
“Negara harus hadir memberikan jalur transportasi yang bisa berdampak terhadap ekonomi dan keselamatan rakyatnya,” katanya.
Atas dasar itu, Evelinda mengajak masyarakat Sumbar mendukung pembangunan flyover Sitinjau Lauik demi manfaat bersama. “Semoga pembangunannya cepat terealisasi dan tanpa kendala berarti,” tuturnya.
Diketahui, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebutkan rencana peletakan batu pertama pembangunan flyover Sitinjau Lauik akan berlangsung pada 19 Desember 2023 mendatang. “Pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin banyak hal yang kita bicarakan. Alhamdulillah Presiden langsung menelpon Menteri PUPR. Insyaallah 19 Desember direncanakan ground breaking flyover Sitinjau Lauik,” katanya, beberapa waktu lalu.
Menurut Mahyeldi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menyetujui prakarsa pengusahaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) jalan layang atau Flyover Sitinjau Lauik melalui surat tertanggal 30 Oktober 2023 nomor BM 0201-Mn/2407.
“Berkat doa dan usaha bersama, Alhamdulillah, tanggal 30 Oktober 2023 kemarin Bapak Menteri PUPR telah menyetujui Prakarsa Pengusahaan KPBU Flyover Sitinjau Lauik. Selang lima hari saja setelah kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumbar, yang memang kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk menyampaikan terkait flyover ini,” katanya.
Mahyeldi mengatakan, segela kelengkapan dokumen dan studi kelayakan pengusahaan KPBU Flyover Sitinjau Lauik dikirim oleh Dirut PT Hutama Karya (HK) selaku pimpinan Konsorsium PT HK Infrastruktur (HKI) pada 31 Maret 2023 setelah melakukan tahapan value engineering bersama Kementerian PUPR, KNKT, Bappeda, Dinas BMCKTR, Dinas LH, Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan Sumatera Barat, serta lembaga terkait lainnya.
Kemudian, dalam surat persetujuan Menteri PUPR, terdapat beberapa poin yang perlu ditindaklanjuti, agar permintaan Presiden RI untuk memancang tiang pertama (groundbreaking) Flyover Sitinjau Lauik pada 19 Desember 2023 dapat terealisasi.
“Ada dua poin yang perlu kita tindak lanjuti segera. Pertama, menyegerakan penyelesaian revisi RTRW yang saat ini sedang berproses, baik di Kementerian PUPR maupun pembahasan di DPRD, di mana dalam revisi tersebut sudah dicantumkan rencana pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik Provinsi Sumbar dan Kabupaten/Kota. Menjelang dua dokumen itu difinalisasi, Gubernur akan membuat surat pernyataan bahwa pembangunan fly over itu tercantum dalam Revisi RTRW Sumatera Barat. Poin kedua, yaitu mendorong percepatan proses izin penggunaan kawasan hutan oleh Kementerian LHK, karena proyek ini melewati kawasan hutan lindung,” bebernya. (P01)
Discussion about this post