Palitonews – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan Daftar Calon Sementara (DCS) peserta Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Sabtu (19/8/2023). DCS tersebut mulai dari Caleg DPR RI hingga kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Dua caleg Partai Golkar yang beradik kakak kandung dari Kabupaten Solok, juga termasuk dalam DCS yang diumumkan KPU tersebut. Mereka adalah Evelinda, SE.MM, yang mendapatkan nomor urut 3 dan Aria Tiawardana, S.Hum dapat nomor urut 4.
Evelinda merupakan Caleg Partai Golkar untuk DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sumatera Barat (Sumbar). Dapil 1 Sumbar itu meliputi 11 daerah; Kota Padang, Solok, Sawahlunto, Padang Panjang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, Sijunjung, Tanah Datar dan Dharmasraya.
Sementara itu, adik kandungnya, Aria Tiawardana, Caleg DPRD Kabupaten Solok yang akan bertarung di Dapil 3 (Kecamatan Kubung dan Kecamatan IX Sungai Lasi).
Evelinda mengaku bersyukur dengan perolehan nomor urut tersebut. Menurutnya, nomor urut hanya sebagai tanda bagi pemilih untuk mencoblos nanti di TPS. Hasil akhirnya, tetap siapa yang paling banyak mendapatkan dukungan.
“Semoga dalam perolehan suara, kita nomor satunya nanti,” kata Evelinda, Minggu (20/8/2023).
Evelinda sendiri sudah terus berkeliling ke sejumlah nagari di Kabupaten Solok. Baginya, pertemuan langsung dengan masyarakat jauh lebih penting ketimbang menebar banyak janji. “Kami hadir, kami dengarkan keluhan mereka,” katanya.
Profil Evelinda
Evelinda merupakan perempuan asli Nagari Salayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok itu. Puluhan tahun lamanya Evelinda mengabdi sebagai Tenaga Ahli di DPR RI.
Ibu tiga anak itu memulai kariernya di kancah politik sebagai tenaga ahli di Senayan sejak politisi senior, Azwir Daini Tara, menjabat anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut. Kemudian, membantu Anggota DPR Fraksi Golkar dari Sumbar juga, Betty Shadique.
Tiga tahun bersama Betty, Evelinda mengundurkan diri akhir 2017. Setelahnya, Rang Salayo itu dipercaya menjadi staf ahli Dito Ganinduto, anggota DPR yang juga Bendahara Umum Partai Golkar.
Dulu, Evelinda pernah bertarung di Pileg 2019. Wanita kelahiran 20 september 1977 itu berhasil meraup suara yang cukup baik. Sayangnya, capaian suara tersebut belum mampu mengantarkannya duduk di kursi DPR RI.
Kini, Evalinda kembali maju ke DPR RI. Lima periode menjadi tenaga ahli di DPR RI bukanlah waktu yang sebentar. Paling tidak, selama 20 tahun lebih lamanya, Evelinda berinteraksi dengan politisi-politisi besar di republik ini.
Sebagai tenaga ahli, Evelinda punya cukup ilmu menggarap potensi anggaran yang bisa dimanfaatkan dari APBN. Namun, ia tidak memiliki kewenangan untuk mengeksekusi anggaran tersebut karena bukan legislator. (P01)
Discussion about this post