PALITONEWS – Bencana tanah longsor memporak-porandakan dua unit rumah warga di Jorong Mudiak Aia, Nagari Panyakalan, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar). Beruntung, peristiwa itu tidak menelan korban jiwa.
Rumah yang rusak itu milik Delfi Hendra dan istrinya Yeni Vardila. Kemudian satunya milik Ronal Yusri dan Sri Handayani. Rumah mereka diterjang lonsor pada Selasa (12/12/2023) sekitar pukul 11 malam.
Longsoran tersebut sudah berulang. Awalnya terjadi pada September 2023 lalu. Namun, tidak ada bantuan dari pemerintah nagari setempat untuk membersihkan rumah tersebut dari bekas longsor.
Informasi dari pemilik rumah, petugas pemerintah datang ke lokasi longsor saat kejadian. Namun, mereka hanya mendata dan berpoto. Setelahnya, sampai hari ini tidak ada lagi tindak lanjutnya.
Informasi itu pun sampai ke telinga Aria Tiawardana, S.Hum. Tanpa lama-lama, politikus muda Partai Golkar itu pun langsung mengerahkan alat berat jenis backhoe loader untuk membantu penanganan pasca longsor.
Putra asli Salayo itu mengaku mendapat informasi rumah diterjang longsor ini dari timnya. Diketahui, Aria Tiawardana saat ini adalah Caleg untuk DPRD Kabupaten Solok di Dapil 3 dengan Nomor Urut 4 dari Partai Golkar.
“Kami dapat informasi, setelah kami cek dan pastikan kebenarannya, kami turunkan bantuan alat berat,” kata Aria Tiawardana, Sabtu (16/12/2023).
Menurut Ari, rumah yang terdampak longsor cuma dua itu saja. Jaraknya jauh dari rumah-rumah warga lainnya. “Ini murni niat saya membantu. Rumah ini jauh dari rumah orang-orang lain di nagari ini.
Aria Tiarwardana merasa terpanggil karena pihak keluarga korban longsor ini sudah berjuang kesana-kemari, namun tak juga mendapat respon. “Apa yang bisa bantu tentu kita bantu. Apa yang bisa kita berjuangkan, sesuai kemampuan akan kita perjuangkan,” tuturnya.
Alat berat bantuan Ari ini datang ke rumah tersebut pada Jumat (15/12/2023). Sampai hari ini, alatnya masih membantu pembersihan di lokasi tersebut. “Kalau perkiraannya sekitar 4 atau 5 hari lagi kami bantu bersihkan material longsor ini. Semoga ini bermanfaat,” katanya.
Profil Aria Tiawardana
Nama Aria Tiawardana tak asing di dunia olahraga Kabupaten Solok, bahkan Sumatera Barat (Sumbar). Ia termasuk salah satu mantan atlet cabor Kempo berprestasi hingga ke tingkat nasional. Sampai kni, Ari masih mendidikasikan dirinya di olahraga Kempo.
Aria Tiawardana merupakan adik kandung politisi Golkar, Evelinda, SE, MM, yang juga maju menjadi Caleg DPR RI Partai Golkar dengan nomor urut 3 di Dapil 1 Sumbar. Sedangkan Ari, mendapatkan nomor urut 4 yang akan bertarung di Dapil 3 (Kecamatan Kubung dan Kecamatan IX Sungai Lasi).
Aria Tiawardana lahir 9 Maret 1980 silam yang kini tinggal di Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Pendidikannya dari SD hingga SMA berlangsung di kampung halamannya, yakni Nagari Salayo.
Politisi muda Partai Golkar itu tercatata sebagai lulusan SDN 20 Salayo, SMPN 1 Kubung dan SMAN 01 Kubung. Tamat SMA, Aria melanjutkan pendidikan ke Universitas Bung Hatta dengan jurusan Sastra Inggris.
Sudah hampir 30 tahun lamanya Ari berkecimpung di dunia atlet, khususnya cabor Kempo. Ia peraih medali emas Porprov Sumbar di Pasaman 1996 silam. Medali emas kempo berlanjut diraihnya di Porprov 2000, 2022, 2004 dan 2009.
Setahun setelah meraih emas kempo kembali di Porprov Sumbar yang berlangsung di Sawahlunto, Aria Tiawardana mengabdikan diri menjadi pelatih Popnas Sumbar tahun 2010. Kemudian, pelatih Kejurnas di Bogor tahun 2011 dan 2012 pelatih Kejurnas di Tangerang.
Saat ini, Aria Tiawardana masih menjadi Ketua Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (Perkemi) Kabupaten Solok. Amanah itu diembannya sejak tahun 2014 silam. “Olahraga ini sudah jadi keseharian dan jalan hidup saya,” katanya.
Sebelum memutuskan terjun ke politik, Aria Tiawardana, lama bekerja di Pemkab Solok hingga menjadi orang kepercayaan Wakil Bupati Solok kala itu. Namun, pola kerja yang monoton membuat Ari bersikap ‘hengkang’ dari Pemkab Solok.
Kemudian, ia melanjutkan bisnis jual-beli berasnya. Diketahui, Aria punya huller keluarga yang berada di Lurah Nan Tigo, Nagari Salayo, Kabupaten Solok.
“Saya anak petani yang berjuang hidup dari sawah. Maka perjuangan ke politik pun harus direstui keluarga besar,” katanya.
Tujuan Aria Tiawardana menjadi anggota DPRD Kabupaten Solok tak muluk-muluk. Dia hanya berharap posisinya kelak mampu menjembantani keinginan masyarakat, terutama di kampung halamannya. Mulai dari masalah pertanian hingga olahraga yang akan menjadi fokusnya di legislatif kelak.
“Saya tak ingin banyak janji. Yang penting niat saya ikhlas untuk mengabdi ke daerah dan kampung halaman,” tuturnya. (P01)
Discussion about this post