PALITONEWS – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 14 pendaki terjebak erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023). Dari jumlah itu, 11 orang dinyatakan meninggal dengan kondisi luka bakar.
“11 orang meninggal dunia ditemukan oleh tim SAR gabungan. Posisinya sudah dikantong mayat,” kata Kasi Ops Basarnas Padang, Jody Harryawan kepada wartawan, Senin (4/12/2023).
Korban meninggal dunia kebanyakan ditemukan dekat cadas. “Untuk identitas pendaki yang meninggal belum kita ketahui. Kita serahkan kepada pihak terkait untuk pemeriksaan identitas,” tuturnya.
Sementara tiga orang yang selamat masih berada di atas dan masih terkena erupsi susulan. “Ketiganya pendaki ini terkena erupsi susulan dan masih menyelematkan diri. Sedangkan ada sekitar 12 pendaki yang masih dicari,” pungkasnya.
Di sisi lain, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi sebanyak 49 pendaki yang terjebak saat terjadi erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu.
Semua pendaki tersebut saat dievakuasi dalam kondisi beragam, mulai dari luka bakar hingga sesak napas karena menghirup abu vulkanik.
Kasi Ops Basarnas Padang, Jody Harryawan mengatakan, total pendaki yang sudah di evakuasi hingga siang ini sekitar 49 orang. “Kondisi mereka beragam. Sepuluh orang alami luka bakar, selebih ada yang sesak nafas hingga keseleo karena berlari menyelamatkan diri,” tuturnya.
Sampai saat ini, sekitar 26 pendaki masih berada di lokasi Gunung Marapi, termasuk 11 orang yang meninggal.
Gunung Marapi meletus pada Minggu (4/12/2023). Pihak BKSDA Sumbar menyebutkan bahwa Gunung Marapi berada pada Status level II (Waspada). Sehingga masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung dilarang untuk berwisata.
“Kemudian tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius tiga Kilometer dari kawah atau puncak,” kata Plh Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti. (P03)
Discussion about this post