Palitonews – Moderasi Beragama bertujuan untuk mencegah terjadi ekstrem kiti dan ekstrem kanan sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan ditengah masyarakat.
Hal itu diungkap Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat, Mahyuddin dalam kegiatan Media Ghatering di Mifan, Padang Panjang, Selasa (8/12/2023).
“Moderasi beragama sebetulnya adalah agar masyarakat memahami agama itu secara benar. Tidak ekstrem ke kiri dan ekstrem ke kanan,” katanya.
Jika ini terjadi, kata Mahyuddin, akan menjadi boomerang sehingga akan terjadi gesekan-gesekan di tengah-tengah masyarakat.
“Kadang ada yang mengatakan bahwa ya di situ kafir, di sini kafir. Itu kan terlalu ekstrem. Disinilah pentingnya Moderasi Beragama yang mengajarkan kita memahami ajaran agama itu secara benar,” ungkapnya.
Untuk penguatan moderasi beragama Kemenag Sumbar terus mensosialisasikan kepada masyarakat bersama stakeholder yang ada, supaya dalam berkehidupan saling menghargai dan menjaga.
“Moderasi itu bukan hanya umat antar agama, tapi juga internal sesama muslim harus rukun dalam kehidupan masyarakat perlu berjalan dengan damai,” tuturnya.
Diinformasikan, Kemenag Sumbar ikut ambil peran untuk menggalakkan tujuh program prioritas kemenag dalam strategi pemberitaan.
Ketujuh program tersebut yakni Penguatan Moderasi beragama, Transformasi digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian pesantren, Cyber islamic university, Religiostry index dan tahun kerukunan. (P03)
Discussion about this post