PALITONEWS – Video kericuhan Bupati Solok Epyardi Asda dengan politikus Gerindra, Bachtul, viral di media sosial. Bahkan, Epyardi Asda sampai melontarkan perkataan “anjing” kepada mantan Anggota DPRD Sumbar dua periode itu.
Video cekcok itu viral di media sosial. Diketahui, peristiwa itu terjadi di saat kunjungan kerja Bupati Solok Epyardi Asda ke SDN 06, Jorong Simpang, Nagari Koto Gadang Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Rabu (31/1/2024).
Bachtul menanggapi santai tudingan “anjing” dari Bupati Solok, Epyardi Asda. Ia mengaku tidak membalas “anjing” itu dengan perkataan kasar.
“Saya bukanlah bagian dari sejuta anjing. Kalau Bapak Bupati tidak takut dengan sejuta manusia anjing, saya bukan bagian dari itu. Jadi, ada kemungkinan Bapak Bupati akan takut dengan saya,” kata Bachtul dalam video klarifikasinya, Jumat (2/2/2024).
Selain itu, kata Bachtul, tidak ada seorang pun masyarakat Kabupaten Solok yang pantas digolongkan kepada manusia sejuta anjing seperti yang dilontarkan Bupati Solok Epyardi Asda.
“Betapa pun kecilnya, betapa pun miskinnya, betapa pun sederhananya masyarakat Kabupaten Solok, tidak ada seorang pun yang pantas dikatakan sebagai bagian dari sejuta anjing. Saya sebenarnya merasa risih dengan perkataan tersebut, tapi saya kuatkan diri untuk mencatut perkataan bapak Bupati tersebut,” bebernya.
Bachtul mengatakan bahwa ia tidak dan masyarakat Kabupaten Solok tidak boleh membalas perkataan “anjing” itu dengan cara yang sama. Sebab, masyarakat Solok adalah masyarakat yang hidup di nagari beradab. “Kita terpisah dari orang-orang yang berkata seperti itu,” katanya.
Bachtul mengingatkan, selain melayani masyarakat Kabupaten Solok, Bupati juga seorang pemimpin yang tak layak berkata-kata kasar; merendahkan orang lain. Sebab, perkataan di hadapan publik seperti itu tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin yang berjiwa besar.
“Gunakanlah kata-kata yang baik sesuai dengan alam kita di Kabupaten Solok yang indah. Daerah kita punya lima danau, gunung yang sejuk. Maka hadirkanlah kepada kami kepemimpinan yang sejuk, damai, harmonis dan tentram,” katanya.
“Bangun Kabupaten Solok dengan cara yang baik. Merangkul dan bukan memukul,” tambahnya lagi.
Bachtul mengingatkan Bupati Solok Epyardi Asda untuk menjaga mulutnya agar tidak lagi berkata-kata kasar. Dia meminta agar Bupati Solok mengajarkan masyarakat berkata-kata baik dan menghindari marah.
“Jangan selalu marah, gunakan akal, gunakan pikiran. Menggunakan pikiran akan menghindarkan kita dari sifat marah, sayang kalau akal pikiran sudah diberi oleh maha kuasa, tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya,” katanya.
“Saya tidak akan menasihati Bapak Bupati, tapi itu semua berpulang kepada Bapak Bupati. Mari kita beritahu anak-anak kita bahwa itu (perkataan kasar) bukanlah hal yang baik,” sebut Caleg Gerindra untuk DPRD Sumbar Dapil 7 Solok Raya itu.
Sebelumnya, dalam video viral yang beredar, Bachtul tampak mendatangi Bupati Solok Epyardi Asda dan mereka pun bersalaman. Seketika, Bachtul menanyakan soal pemberhentian istrinya yang menjadi Tenaga Harian Lepas (THL) di RSUD Arosuka yang sudah 17 tahun mengabdi di Kabupaten Solok.
Kemudian, Bachtul menyatakan dirinya telah menanyakan pemberhentian itu ke Direktur RSUD Arosuka, Dinas Kesehatan, hingga ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok. Namun, semuanya mengaku tidak bisa memberikan jawaban kepastian.
Pertanyaan-pertanyaan Bachtul tampaknya menyulut emosi Bupati Solok, Epyardi Asda. Dia pun menyebut bahwa pemberhentian itu adalah kewenangan dirinya sebagai bupati.
“Ini kewenangan saya. Berdasarkan penilaian saya,” katanya dengan lantang.
Setelahnya, Bupati Solok sempat menghindar dan hendaknya meninggalkan polemik itu. Namun, ia lagi-lagi naik pitam karena mendengar kata-kata “pengecut” dari Bachtul.
“THL anda pecat, Anggota Satpol PP anda pecat, Wali Nagari anda pecat. Anda jangan sembarangan! Kalau tak Anda selesaikan, artinya Anda pengecut. Badan dan suara Anda saja yang besar. Anda pengecut!,” ujar Bachtul.
Sesaat itu, Epyardi Asda pun membalas dengan kata-kata emosionalnya. “Sejuta manusia anjing sepertimu, saya layani,” ujar Epyardi.
Kata-kata dari Epyardi Asda itu, langsung memantik emosi dan kemarahan dari masyarakat. Bahkan turut terdengar kata-kata carut dari masyarakat. (ED)
Discussion about this post