SEJUMLAH penggemar Film Avengers berpendapat tentang kesan mereka menonton film populer itu. Ada yang terkesima dan takjub dengan kesedihannya, ada pula yang ‘kecewa’ karena tokoh idolanya mati.
“Yah, gambarannya buatku, endgamenya seperti apa dari adegan pertama, gelap sekali. Filmnya sungguh menyedihkan, karena seluruh The Avengers dan umat manusia benar-benar putus asa, atas apa yang telah dilakukan Thanos terhadap bumi dan seluruh alam semesta, sebenarnya. Dan dia memusnahkan separuh populasi. Bagi saya, untuk karakternya, itu sangat keren. Perkembangan dari Iron Man, bagaimana dia mengorbankan dirinya. Dan ya, itu adalah film yang sangat menakjubkan bagi saya,” kata Shaddiq (17), mahasiswa Universitas Andalas, saat penulis wawacarai.
Shaddiq berpendapat bahwa film tersebut dimulai dengan adegan kelam, menggambarkan suramnya kehidupan dunia setelah Thanos memusnahkan separuh populasi dunia. Begitu juga perkembangan karakter Iron Man dan pengorbanannya di akhir film.
Dia menggambarkan betapa gelapnya dunia setelah Thanos menjentikkan jarinya dan memusnahkan separuh populasi dunia. Penggambaran para Avengers dan seluruh manusia yang tersisa yang merasa putus asa dan juga tidak memiliki harapan untuk mengembalikan segalanya seperti semula.
Di lain hal, Shaddiq mengaku menyukai pengembangan karakter Iron Man. Menurutnya, Iron Man digambarkan sebagai karakter yang jenius, kaya raya dan juga playboy. Terlepas dari semua itu, dalam film ini karakter Tony dibuat sebagai seseorang yang rela mengorbankan segalanya termasuk dirinya demi menyelamatkan seluruh populasi manusia dan membawa kembali orang-orang yang dicintainya.
Shaddiq menceritakan bagaimana Iron Man rela mengorbankan dirinya dengan menjentikkan jari demi memulihkan seluruh populasi yang telah dimusnahkan oleh Thanos. Karakter itu mengubah pandangan masyarakat terhadap Iron Man. “Ini film yang mencengangkan,” katanya saat diwawancarai melalui aplikasi WhatsApp pada Rabu, 4 Oktober 2023 lalu.
Selain itu, ada juga penonton yang mengaku “menyesal” menonton film tersebut. Semua karena beberapa scene yang menyanyat hati.
“Berbeda dengan Avengers: Infinity War, saya menyesal menonton Avengers: Endgame langsung di bioskop. Pasalnya saat itu karakter yang disukai banyak orang baru saja mati di detik-detik terakhir film. Sejujurnya aku tidak menangisi Iron Man yang meninggal, tapi aku menangisi karakter favoritku, Spider-Man, yang tidak percaya Iron Man sudah mati, haha,” Tutur Ciwa (17), mahasiswi Universitas Andalas lainnya.
Ciwa mengaku menangis di akhir film, namun bukan karena sang tokoh utama meninggal, melainkan ia menangis karena Spider-Man terlihat terpukul dan sedih saat melihat Iron Man mati. Begitu pengakuannya saat saya wawancarai.
Dia mengaku kecewa dan menangis menonton Avengers: Endgame secara live di bioskop. Makna kecewa itu adalah gambaran ketakjuban Ciwa terhadap film aksi superhero yang di dalamnya ada persahabatan, konflik antar manusia, dan penyelesaian masalah dengan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.
Inilah mengapa film ini mejadi salah satu hal yang menarik di tahun 2019. Bukan hanya sekedar hiburan aksi superhero belaka, namun juga menjadi sebuah momen mengahrukan dimana seluruh kalangan dari yang muda hingga tua disatukan untuk menyaksikan sebuah film yang bisa disebut sabagi titik puncak kesuksesan Marvel.
Satu hal yang menarik yang terjadi di sini yang membuah seluruh penggemar Marvel bersedih adalah ini merupakan film terakhir dari sang actor legendaris Robert Downey Jr, yang berperan sebagai Iron Man. Film ini menjadi sebuah perpisahan terakhirnyanya dengan dunia Marvel Cinematic Universe (MCU).
Para fans yang masih belum menerima perpisahan ini, bahkan mereka sampai membuat teori dan spekulasi atau memunculkan sebuah kemungkinan dimana sang actor mungkin akan kembali ke peran legendarisnya sebagai Iron Man, mau itu sebagai cameo ataupun mendapatkan film solonya yang ke 4, seperti Thor. Namun sangat di sayangkan, semua itu rumor dan spekulasi itu di bantah oleh Kevin Feige, presiden dari Marvel Studios.
“Ya, saya menganggap Avengers: Endgame sebagai karya terbaik Marvel. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi pendapat seputar hal tersebut. Seperti yang sebagian dari kita ketahui The Avengers: Endgame merupakan sekuel langsung dari Avengers: Infinity War pada tahun 2018, di dalam film tersebut para anggota The Avengers yang masih hidup dan sekutunya berusaha untuk membalikkan aksi Thanos di ‘Infinity War’ dengan bantuan sekutu yang tersisa, para Avengers berkumpul sekali lagi untuk membatalkan tindakan Thanos dan mengembalikan keseimbangan alam semesta. Selain cerita tentang Avengers: Endgame, film ini juga menjadi film terlaris sepanjang masa yang menghasilkan $2,797 Miliar.” Kata Pano (17).
Hal itu diungkapkan Pano saat saya bertanya kepadanya apakah Avengers: Endgame pantas disebut sebagai karya terbaik Marvel. Di sini Pano mengatakan bahwa film ini merupakan kelanjutan dari Avengers: Infinity War dan merupakan salah satu karya terbaik Marvel. Film ini juga menghasilkan $2,797 miliar yang cukup besar, menjadikannya film Marvel dengan pendapatan tertinggi hingga saat ini.
Tidak bisa dipungkiri kesuksesan dari film satu ini. Merupakan hasil dari salah satu studio film tersukses di Amerika, hasil garapan dari para sutradara hebat, dan juga dipenuhi dengan para actor-aktor yang sukses dan sangat terkenal. Dengan banyaknya fans dari masing-masing actor ataupun studio ini, dan juga banyaknya kalangan remaja yang tertarik dengan kehebohan film ini, itu lah yang membuat penghasilan dari Avengers: Endgame ini meledak. Kepopuleran ini masih terus berlanjut hingga tahun 2023 ini, dan bisa di bilang tidak akan pernah hilang. (**)
Catatan: Talitha Arista Vidiani merupakan mahasiswi Jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (Unand) Padang
Discussion about this post