Palitonews – Pemerintah Kota meminta warga untuk menggunakan masker dan mencegah aktivitas yang bisa mencemari udara. Pasalnya, kualitas udara di ibu kota provinsi Sumbar itu sedang mengalami penurunan.
“Kualitas udara di Padang mengalami penurunan dalam beberapa hari ini,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon, dikutip dari FB Diskominfo Padang, Senin (4/9/2023).
Berdasarkan data Stasiun AQMS di Padang, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kota Padang berada di kategori sedang. Tercatat parameter kualitas udara di angka PM2,5 sejak tanggal 30 Agustus 2023.
“Jika melihat trend nilai ISPU untuk parameter PM10 dan PM2.5 (partikel debu ukuran 10 dan 2.5 mikrometer), memang terlihat sedikit peningkatan trend nilai ISPU sejak tanggal 1 Agustus 2023 dibandingkan tanggal 31 Agustus 2023. Hal ini berarti ada sedikit penurunan kualitas udara di Kota Padang khususnya terkait parameter partikulat atau debu,” ungkap Mairizon.
Partikel debu ini dapat bersumber dari kebakaran hutan dan lahan yang berasal dari Kota tetangga. Kegiatan membakar sampah di rumah atau jerami di pertanian, dan kendaraan di jalan raya, juga menjadi pemicu.
“Untuk mengatasi dampak mulai terjadinya penurunan kualitas udara sebaiknya masyarakat memakai masker,” ajak Kadis LH.
Selain mengenakan masker, DLH Kota Padang mengimbau warganya untuk melakukan penanaman pohon serta memeliharanya. Karena pohon berfungsi mereduksi polusi udara.
Selain itu, DLH juga mengimbau warga untuk selalu memelihara kendaraan bermotor, diantaranya melalui tune up rutin dan melakukan uji emisi kendaraan.
“Serta tidak membakar sampah rumah tangga di halaman rumah karena asap dan baunya mencemari udara dan mengganggu lingkungan sekitar,” ucap Mairizon.
Diketahui, sejak beberapa hari ini intensitas hujan di Padang cukup rendah. Udara di kota tersebut panas “berdengkang”. NASA mencatat, terdapat 141 titik api di Sumbar sepanjang Juli – Agustus kemarin. (rilis)
Discussion about this post