Palitonews – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumbar menyatakan dukungannya terhadap upaya Pemerintah Provinsi Sumbar dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah kebijakan efisiensi anggaran.
Ketua Dewan Penasihat DPW LDII Sumbar, H. Afrizal Yaman, menegaskan bahwa media memiliki peran penting dalam membangun pemahaman publik terkait kebijakan pemerintah, termasuk efisiensi anggaran yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo.
Hal ini disampaikannya dalam acara Media Gathering yang berlangsung di VIP Room TEDE Coffee pada Minggu (16/3/2025). Ia mengajak masyarakat untuk menyikapi kondisi ini dengan pola hidup hemat dan produktif.
“Meskipun efisiensi telah dilakukan, janji percepatan pembangunan oleh Buya Gubernur, seperti Tol Padang-Pekanbaru dan Fly Over Sitinjau Lauik, harus tetap didukung karena berdampak langsung pada produktivitas masyarakat Sumbar,” ujarnya.
Salah satu sorotan utama dalam diskusi tersebut adalah peran UMKM sebagai pilar ekonomi yang dapat menopang masyarakat di tengah kebijakan efisiensi. Wakil Ketua DPW LDII Sumbar, H. Bayu Perdana Putra, menekankan bahwa pemerintah perlu menciptakan ekosistem wirausaha yang mendukung pertumbuhan sektor ini.
“Alih-alih bergantung pada lapangan kerja yang terbatas, masyarakat perlu didorong untuk memulai usaha sendiri. Pemerintah bisa berperan dengan menyediakan pasar yang kondusif serta memanfaatkan teknologi dalam pengembangan usaha,” ungkapnya.
Bayu juga menyoroti pentingnya digitalisasi dalam dunia usaha, seperti berjualan online, membangun branding, hingga menjual produk digital. Hal ini dinilai sebagai solusi untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Dalam konteks Ramadan, Afrizal Yaman mengajak masyarakat untuk menjadikan bulan suci ini sebagai momentum untuk berhemat dan meningkatkan kepedulian sosial. Efisiensi anggaran yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) harus dihadapi dengan sikap saling membantu.
“Keluarga yang mampu diharapkan dapat membantu mereka yang ekonominya kurang stabil. Dalam Islam, konsep muzhid-mujhid mengajarkan kita untuk hidup seimbang: tidak boros, tetapi juga tidak terlalu prihatin,” jelasnya.
Selain itu, LDII juga menyoroti pentingnya sektor pertanian, yang tetap mendapatkan alokasi anggaran sebesar 10 persen, serta peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan Nagari Creative Hub sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Menanggapi tren “Kabur Dulu Aja”, di mana banyak anak muda memilih mencari pekerjaan di luar negeri, Bayu Perdana Putra mengimbau agar mereka tetap menjaga identitas kebangsaan.
“Bekerja atau belajar di luar negeri adalah hak individu. Namun, jangan lupakan akar budaya dan kontribusi bagi tanah air,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris DPW LDII Sumbar, H. M. Abdillah, mengingatkan pentingnya peran kepala daerah yang baru dilantik dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi.
“Pemimpin harus sadar bahwa mereka dipilih untuk melayani rakyat. Kami berharap kepala daerah di Sumbar bisa bekerja maksimal tanpa menimbulkan kegaduhan publik,” tegasnya. (P03)
Discussion about this post