Palitonews – Mevrizal, SH, MH, resmi maju menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk Dapil Sumatera Barat (Sumbar). Spanduk dan baliho-baliho raksasanya sudah bertebaran di hampir seluruh sudut wilayah Sumbar.
Lantas, siapakah Mevrizal? Ternyata, ia adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand). Sarjana dan gelar magisternya, tamat di kampus Limau Manis, Padang itu. Mevrizal juga satu-satunya pengacara dari Sumbar yang maju untuk DPD RI pada Pemilu 2024 mendatang.
Sebetulnya, nama Mevrizal tak asing di dunia pergerakan Sumbar. Putra asli Kabupaten Solok itu pernah menjadi pembela masyarakat ketika berjuang di Pengabdi Bantuan Hukum (PBH) LBH Padang. Kini, sebagai advokat, Mevrizal kini menjabat sebagai Sekretaris Peradi Padang.
Jauh sebelum masuk dunia profesional, Mevrizal telah aktif berorganisasi. Ia tercatat sebagai Ketum HMI Komisariat Hukum Unand 2004-2005. Saat ini, Mevrizal juga menjabat sebagai Bendahara Umum KAHMI Sumbar periode 2021-2026.
Awal berkarier di advokad, Mevrizal mengabdi di Bantuan Hukum di LBH-YLBHI Padang 2007-2011. Banyak kasus-kasus masyarakat kurang mampu yang didobraknya bersama tim LBH Padang, kala itu.
Sepak terjangnya di dunia aktivis sosial makin menggelinding. Saat ini, ia juga tercatat sebagai Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sumbar 2023-2028. Kemudian, Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) 2022-2026 dan Pengurus KONI Sumbar 2022-2025.
Mevrizal juga menjadi Ketua Bidang Advokasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumbar 2022-2027, Relawan Keluarga Kita (Rangkul Padang) 2022 – sekarang. Selanjutnya, juga menjabat Sekjen Ikatan Alumni SMAN 1 Gunung Talang 2018-2023 hingga Wakil Ketua Pemuda Pancasila Sumbar 2018-2023.
Mevrizal juga tercatat sebagai Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar periode 2017-2020.
Tujuannya maju ke DPD tak lain untuk mengembalikan khittah DPD itu sendiri, dalam memperjuangkan kepentingan daerah.
“Selama ini, perjuangan teman-teman di DPD hanya mementingkan segelintir kelompoknya saja, tidak mewakili atau tidak mempresentasikan bahwa dia adalah wakil rakyat di Senayan,” katanya.
Mevrizal mengatakan, anggapan-anggapan negatif itu ditemukan di lapangkan pada saat timnya mengumpulkan dukungan. Masyarakat tidak mengenal apa itu DPD karena tidak merasakan dampaknya.
“Ini bukti bahwa selama ini apa yang diperjuangkan (anggota DPD) tidak jelas, apa manfaatnya dan apa yang dikerjakannya pun juga tidak disampaikan ke pusat,” tuturnya.
Sejatinya, DPD adalah posisi sangat strategis sebagai ujung tombak di daerah ke pusat untuk mengkomunikasikan kepentingan daerah. Kemudian membawa aspirasi itu ke daerah secara kebijakan politik nasional.
“Jika APBD kecil, sumber dayanya kurang dan lain sebagainya itu bisa dikomunikasikan sehingga pembangunan itu lebih besar dan manfaat yang lebih baik itu bisa dinikmati oleh masyarakat Sumbar,” ungkapnya.
Sebagai aktivis pergerakan sosial dan pengacara, Mevrizal punya kemampuan personal untuk memperjuangkan apa yang menjadi kepentingan terkait aturan-aturan tentang daerah untuk mendorong pemekaran, bagaimana nantinya peraturan perundang-undangan bisa berpihak pada daerah.
Dalam hal itu, Mevrizal mencontohkan salah satu yang harus diperjuangkan yakni pemekaran tanah Iddojati yang sampai sekarang tidak tersuarakan bahkan nyaris tidak terdengar lagi.
“Kemudian kepentingan-kepentingan lain, misalnya daerah pemasok pupuk maupun gula, jika kuota yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak tidak terpenuhi, maka DPD ini harus menyuarakan ke pusat,” jelasnya.
“Maka dari itu kami berkeinginan perseorangan untuk merubah itu semua, merubah image bahwa DPD ini mempunyai tugas fungsi dan wewenang yang strategis untuk kemajuan Sumatera Barat,” tuturnya. (P01)
Discussion about this post