Palitonews – Duet pasangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) diyakini bakal menguntungkan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. Bahkan, perolehan suara Prabowo diyakini akan meningkat di Pilpres 2024.
Hal itu dinyatakan politisi Gerindra, Nofi Candra. Menurutnya, pemilih Prabowo yang selami ini bergeser ke Anies diyakini adalah orang-orang yang mungkin kecewa dengan bergabungnya Gerindra ke pemerintah. Dengan dipilihnya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI, pendukung menganggap semuanya adalah pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Padahal, Ketum Gerindra Prabowo Subianto bergabung ke pemerintah atas dasar menjaga keutuhan rakyat. Sehingga konflik Pilpres 2019 tidak berlarut-larut hingga 2024. Dengan kata lain, Prabowo mendukung segala lompatan dan program yang dibangun Presiden untuk rakyat Indonesia.
“Pendukung Anies di Sumbar tentu orang-orang yang menganggap beliau berlawanan pandangan dengan Presiden Jokowi. Nah, kehadiran Cak Imin sebagai Cawapres justru membantah semuanya,” katanya, Minggu (3/9/2023).
Menurut Caleg DPR RI dari Gerindra untuk Dapil 1 Sumbar itu, PKB merupakan partai yang konsisten mendukung dan mengusung Presiden Jokowi sejak periode pertama. Kemudian, Anies Baswedan juga pernah dalam hidupnya menjadi Menteri Pendidikan pada periode pertama Jokowi menjabat sebagai Presiden RI.
“Atas dasar apalagi suara Pak Prabowo turun di Sumbar? Beliau selesai Pilpres langsung bersama Pak Jokowi. Sekarang Pak Anies juga maju berpasangan dengan orang dekat Pak Jokowi. Artinya, semua Capres-Cawapres hari ini adalah dekat dengan Jokowi,” kata Caleg Gerindra nomor urut 7 di Dapil Sumbar 1 itu.
Mantan senator itu mengatakan, Prabowo Subianto dan semua calon peserta kontestasi Pilpres 2024 adalah putra-putra terbaik bangsa. Tidak elok rasanya menjatuhkan cita-cita yang mulai seorang pemimpin dengan narasi-narasi fitnah.
“Pendukung Pak Prabowo di Sumbar itu sudah ada dan saya yakin akan bertambah lagi di 2024. Begitu juga Pak Anies, Pak Ganjar, mereka punya pendukung juga tapi tidak sebesar pendukung Ketum Gerindra,” tuturnya.
Diketahui, Capres Anies Baswedan resmi dideklarasikan berpasangan dengan Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin oleh Ketum Nasdem, Surya Paloh pada Sabtu (2/9/2023) di Hotel Majapahit, Surabaya.
Semula, PKB komit dengan Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres. Namun, saat Golkar dan PAN sudah bergabung, Cak Imin justru menyeberang ke koalisi pendukung Anies. Kondisi itu tentu membuat gaduh peta politik Tanah Air.
Paling malang dirasakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Putra SBY yang digadang-gadang sejak awal akan menjadi Cawapres-nya Anies, terpaksa gigit jari. Akhirnya, Demokrat pun menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan yang didengungkan Nasdem, PKS dan Demokrat. Mereka merasa dikhianati oleh Anies dan Nasdem.
Lantas, ada yang berpendapat bahwa kedatangan Cak Imin akan meningkatkan jumlah pemilih Anies di Sumbar. Sebab, Cak Imin dan PKB dianggap menjadi representasi NU. Apalagi, suara Nahdliyin juga banyak di Sumbar, terutama di Padang Pariaman dan Kabupaten Agam. Atas dasar itu, Prabowo Subianto perlu melakukan manuver untuk menjaga suaranya di Ranah Minang.
Diketahui, Sumbar selama dikenal sebagai lumbungnya suara Prabowo dan itu dibuktikan dengan kemenangan telak mengalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua kali berturut-turut. (P01)
Discussion about this post