Palitonews – Politikus Partai Golkar, Evelinda, SE, MM, mendukung konsep pariwisata halal yang telah digaungkan lama oleh Sumatera Barat (Sumbar). Bahkan, Wapres Ma’ruf Amin juga telah memuji produk-produk halal dari Ranah Minang.
Caleg Golkar nomor urut 3 untuk Dapil Sumbar 1 itu mengatakan, wisata halal menjadi khas yang memang identik dengan masyarakat Sumbar. Sesuai dengan falsafah hidup orang Minangkabau “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
“Semua yang halal-halal itu lekat dengan Minang karena memang orang Minangkabau itu beragama Islam semuanya,” kata Evelinda, Kamis (16/11/2023).
Atas dasar itu juga, kata Evelinda, Sumbar sejatinya menjadi tolok ukur atau barometer perkembangan wisata halal Indonesia, bahkan dunia.
“Sumbar harus jadi penggerak dari segala kreativitas konsep wisata halal. Bagaimana membuat pengunjung yang datang itu betul-betul menikmati apa itu wisata halal di Ranah Minang,” katanya.
Selain itu, kata putri asli Nagari Salayo, Kabupaten Solok itu, konsep wisata halal di Sumbar harus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan kata lain, wisata halal diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dan secara otomatis perputaran ekonomi di kawasan-kawasan objek wisata akan cenderung lebih baik juga.
“Muara dari segala kebijakan dan kreativitas pemerintah adalah untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya. Maka dari itu, wisata halal harus mampu bangkitkan ekonomi masyarakat Sumbar itu sendiri,” katanya.
Diketahui, Pemprov Sumbar telah menyosialisasikan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 19 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan pariwisata halal kepada pemangku di daerah tersebut.
Konsep wisata halal di Sumbar bukan hanya untuk wisatawan yang beragama Islam, namun juga nonmuslim. Wisata halal dirancang untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada seluruh wisatawan.
Secara sederhana, penerapan wisata halal di Sumbar bebas dari porno aksi, masjid dan musala bersih dan nyaman. Di bidang pelaku usaha pariwisata, hotel dan penginapan memasang arah kiblat di kamar, rumah makan bersih dan halal, serta biro travel memperhatikan jadwal shalat. Selain itu, usaha spa memisahkan tempat dan menyesuaikan pelayan dengan jenis kelamin konsumen.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, juga menekankan memaksimalkan potensi pariwisata halal di daerah itu harus bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. “Konsep wisata halal sejalan dengan falsafah hidup masyarakat Sumbar. Karenanya, konsep itu diharapkan bisa lebih luas merangkul potensi yang dimiliki masyarakat sehingga manfaatnya juga lebih besar,” katanya.
Menurutnya, potensi wisata yang dimiliki Sumbar, sangat lengkap mulai dari dasar laut, pulau-pulau, pantai, ngarai dan air terjun hingga gunung-gunung yang menawarkan pengalaman mendaki yang menarik.
Sumbar juga punya kekayaan budaya yang unik hingga kuliner yang telah mendapat pengakuan dunia sebagai salah satu makanan terenak di dunia. “Potensi ini jika dikelola dengan baik menggunakan konsep wisata halal, tentu akan memberikan dampak luas bagi masyarakat,” katanya.
Dari data Dinas Pariwisata Sumbar, hingga akhir September 2023, jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar tercatat sudah 7.435.933 orang. Dari jumlah itu 39.170 di antaranya adalah wisatawan mancanegara. (**)
Discussion about this post